Bumi dan segala permasalahannya


Lingkungan merupakan tempat dimana seluruh sumber daya alam tersedia. Artinya lingkungan hidup menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia demi kelangsungan hidupnya. Penggunaan sumber daya alam yang berlebihan akan menimbulkan kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan secara umum diartikan sebagai suatu kondisi yang disebakan oleh tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat-sifat fisik yang dapat mengakibatkan lingkungan menjadi tidak berfungsi lagi dalam menunjang proses pembangunan yang berkesinambungan. Sedangkan pengertian kerusakan lingkungan menurut para ahli, yaitu menurut Otto Soemarwoto, “suatu lingkungan disebut sudah rusak atau tercemat bila memiliki beberapa unsur, diantaranya adalah (1) kalau suatu zat , organisme atau unsur lainnya seperti gas, cahaya, energi telah tercampur ke dalam sumber daya atau lingkungan tertentu, (2) dan karenanya mengganggu fungsi atau peruntukkan daripada sumber daya atau lingkungan tersebut. ”

Kerusakan lingkungan hidup di Indonesia semakin hari kian parah. Kondisi tersebut secara langsung telah mengancam kehidupan manusia. Tingkat kerusakan alam pun meningkatkan risiko bencana alam. Penyebab terjadinya kerusakan alam dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu akibat peristiwa alam dan akibat ulah manusia. Kerusakan lingkungan hidup dapat diartikan sebagai proses deteriorasi atau penurunan mutu (kemunduran) lingkungan. Deteriorasi lingkungan ini ditandai dengan hilangnya sumber daya tanah, air, udara, punahnya flora dan fauna liar, dan kerusakan ekosistem.

Kerusakan lingkungan hidup memberikan dampak langsung bagi kehidupan manusia. Pada tahun 2004, High Level Threat Panel, Challenges and Change PBB, memasukkan degradasi lingkungan sebagai salah satu dari sepuluh ancaman terhadap kemanusiaan. World Risk Report yang dirilis German Alliance for Development Works (Alliance), United Nations University Institute for Environment and Human Security (UNU-EHS) dan The Nature Conservancy (TNC) pada 2012 pun menyebutkan bahwa kerusakan lingkungan menjadi salah satu faktor penting yang menentukan tinggi rendahnya risiko bencana di suatu kawasan.

Kerusakan Lingkungan


Penyebab Kerusakan Lingkungan Hidup
Penyebab kerusakan lingkungan hidup secara umum bisa dikategorikan dalam dua faktor yaitu akibat peristiwa alam dan akibat ulah manusia.

Letusan gunung berapi, banjir, abrasi, tanah longsor, angin puting beliung, gempa bumi, dan tsunami merupakan beberapa contoh bencana alam. Bencana-bencana tersebut menjadi penyebab rusaknya lingkungan hidup akibat peristiwa alam. Meskipun jika ditelaah lebih lanjut, bencana seperti banjir, abrasi, kebakaran hutan, dan tanah longsor bisa saja terjadi karena adanya campur tangan manusia juga.

Penyebab kerusakan lingkungan yang kedua adalah akibat ulah manusia. Kerusakan yang disebabkan oleh manusia ini justru lebih besar dibanding kerusakan akibat bencana alam. Ini mengingat kerusakan yang dilakukan bisa terjadi secara terus menerus dan cenderung meningkat. Kerusakan ini umumnya disebabkan oleh aktifitas manusia yang tidak ramah lingkungan seperti perusakan hutan dan alih fungsi hutan, pertambangan, pencemaran udara, air, dan tanah dan lain sebagainya.

A.      Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
Kerusakan lingkungan akibat proses alam adalah kerusakan terhadap lingkungan hidup yang disebabkan oleh faktor alam. Kerusakan ini terjadi secara alami tanpa campur tangan atau peranan manusia. Meskipun terkadang manusia pun bisa menjadi pemicu awal terjadi proses kerusakan lingkungan secara tidak langsung.

Kerusakan lingkungan hidup oleh faktor alam disebabkan terjadinya gejala atau peristiwa alam yang terjadi secara hebat sehingga memengaruhi keseimbangan lingkungan hidup. Peristiwa-peristiwa tersebut terjadi di luar pengaruh aktifitas manusia sehingga manusia tidak mampu mencegah terjadinya.

Beberapa peristiwa alam yang dapat memengaruhi kerusakan lingkungan, antara lain letusan gunung berapi, gempa bumi, tanah longsor, banjir, badai dan angin topan, kemarau panjang (kekeringan), dan tsunami.

Ø  Gunung Meletus

Gunung meletus adalah fenomena alam yang terjadi akibat adanya endapan magma pada perut bumi dan disemburkan oleh gas yang memiliki kekuatan tinggi. Letusan gunung berapi merupakan salah satu bencana alam yang sangat dahsyat.

Fenomena gunung meletus diawali dengan aktivitas pada batas lempeng bumi yang mengalami perubahan tekanan dan suhu yang signifikan sehingga mampu melelehkan material batuan di sekitarnya, yang biasa disebut dengan magma atau cairan pijar. Magma terbentuk melalui suhu yang sangat panas di dalam perut bumi. Pada kedalaman yang relatif, suhu yang sangat tinggi mampu melelehkan seluruh material yang ada didalam perut bumi.

Magma akan menerobos material yang berada disekitarnya melalui belahan yang mendekati permukaan bumi. Pada saat material-material ini meleleh maka akan menghasilkan gas yang nantinya akan bercampur dengan magma tersebut. Magma yang akan dikeluarkan oleh gunung meletus terbentuk pada kedalaman kurang lebih 60 sampai 160 KM dibawah permukaan bumi. Kemudian magma yang mengandung gas, berada dibawah tekanan batu-batuan padat yang terdapat disekitar kawah. Tekanan ini menyebabkan magma meletus dan bergerak keluar menuju permukaan bumi.

Gas dan magma ini bersamaan meledak dan membentuk lubang yang biasa disebut dengan lubang utama. Sebagian besar magma dan material vulkanik lainnya kemudian menyembur melalui lubang utama ini.Setelah semburan berhenti, kawah yang menyerupai mangkuk ini biasanya terbentuk pada bagian puncak gunung berapi. Sementara itu, lubang utama berada di dasar kawah tersebut.

Dampak dari letusan gunung berapi terhadap lingkungan dapat berupa dampak positif dan juga dampak negatif. Dampak negatif dari letusan gunung berapi adalah berupa bahaya langsung yang dapat dirasakan oleh manusia dan makhluk hidup seperti awan panas, gas beracun, debu vulkanik, dan jatuhan piroklastik yang keluar dari gunung berapi tersebut. Piroklastik adalah hasil letusan gunung berapi yang bergerak cepat dan terdiri dari gas panas,abu vulkanik dan bebatuan.

Sedangkan bahaya yang tidak langsung setelah erupsi berakhir adalah terjadi hujan lahar, rusaknya lahan pertanian dan perkebunan, serta ancaman berbagai penyakit seperti penyakit saluran pernapasan. Adapun dampak positif yang dapat dirasakan adalah lahan yang subur, material yang keluar dari perut bumi dapat dijadikan sebagai mata pencaharian masyarakat, energi panas bumi, areal wisata alam, dan sumber daya air.

Contoh dari fenomena alam ini adalah letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883. Kekuatan letusan setara 150 megaton TNT, lebih 10.000 kali kekuatan bom atom yang meluluhlantakkan Hiroshima dan Nagasaki di Jepang. Melenyapkan pulau dan memicu dua tsunami, dengan tinggi 40 meter, menewaskan lebih dari 35 ribu orang. Kerangka-kerangka manusia ditemukan mengambang di Samudera Hindia hingga pantai timur Afrika sampai satu tahun setelah letusan.

Suara ledakan dan gemuruh letusan Krakatau terdengar sampai radius lebih dari 4.600 km hingga terdengar sepanjang Samudera Hindia, dari Pulau Rodriguez dan Sri Lanka di barat, hingga ke Australia di timur. Letusan tersebut masih tercatat sebagai suara letusan paling keras yang pernah terdengar di muka bumi. Siapapun yang berada dalam radius 10 kilometer niscaya menjadi tuli.

Letusan Krakatau juga menciptakan fenomena angkasa. Lewat abu vulkaniknya. Abu yang muncrat ke angkasa, membuat Bulan berwarna biru.Pasca letusan tersebut, Krakatau hancur sama sekali. Mulai pada 1927 atau kurang lebih 40 tahun setelah meletusnya Gunung Krakatau, muncul gunung api yang dikenal sebagai Anak Krakatau.Pada saat ini, NASA sedang memantau Anak Krakatau melalui satelit Earth Observing dikarenakan gunung tersebut terus menerus erupsi dan faktor historis.

Ø  Angin Puting Beliung

Puting beliung yang banyak orang kenal juga dengan angin lesus merupakan salah satu kejadian alam yang berbahaya. Angin puting beliung atau yang di daerah Sumatra disebut dengan angin bahorok ini merupakan angin yang berputar-putar dengan kecepatan lebih dari 63 km per jam. Angin ini bergerak secara lurus dan biasanya berlalu setelah maksimal 5 menit. Angin puting beliung sering terjadi ketika siang hari dan sore hari di musim pancaroba. Angin puting beliung dianggap sebagai salah satu jenis angin yang berbahaya karena  dapat menghancurkan apa saja yang dilewatinya. Hal ini dikarenakan benda-benda yang terbawa oleh angin puting beliung dapat terangkat dan terlempar begitu saja.

Ada beberapa dampak angin puting beliung yang dapat menimbulkan banyak sekali kerusakan yang tidak ringan bahkan ada yang menimbulkan kerugian yang tidak sedikit yang akan mengganggu ruang publik untuk kehidupan. Berikut dampak-dampak yang bisa ditimbulkan oleh angin puting beliung yang bersifat merusak seperti:
·        Kerusakan pada rumah serta infrastruktur pada suatu daeah
·        Dalam kasus puting beliung ada beberapa yang kasus yang menimbulkan korban jiwa
·        Menimbulkan kerugian material
·        Merusak kebun-kebun warga
·        Menciptakan banyak puing-puing dari kerusakan materi serta sampah yang berserakan
·        Dapat menganggu jalannya ekonomi

Dampak buruk dari angin puting beliung, dapat meluluhlantahkan tempat dengan area seluas 5 kilometer. Dalam hal ini rumah serta banyak tanaman akan hancur serta tumbang akibat diterjang oleh angin puting beliung. Bukan hanya itu namun makhluk hidup juga bisa mati akibat terlempar atau terbentur oleh benda-benda keras yang ikut masuk dalam pusaran angin.

Ø  Gempa Bumi

Gempa bumi adalah guncangan atau getaran di permukaan bumi akibat pergeseran lapisan batuan di dasar permukaan bumi. Gempa bumi dapat diukur dengan seismometer. Fenomena alam ini sering terjadi di Indonesia karena letak negara Indonesia yang berada pada lempeng benua. Gempa bumi dapat terjadi kapan saja dan tidak mengenal musim. Peristiwa ini dapat mengakibatkan kerusakan rumah penduduk yang parah dan juga bisa berpotensi tsunami jika pusat gempa berada di bawah laut.

Berdasarkan penyebabnya, gempa bumi secara ilmiah dibedakan menjadi lima macam, yaitu gempa bumi tektonik, vukanik, tumbukan, runtuhan, dan buatan. Kelima gempa tersebut memiliki penyebab yang berbeda. Namun, gempa bumi yang sering terjadi di Indonesia adalah gempa bumi vulkanik, tektonik, dan terban.

Gempa bumi vulkanik terjadi karena letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Disebut vulkanik karena gempa ini menyertai terjadinya gunung meletus yaitu sebelum, pada saat, dan setelah gunung api meletus. Biasanya terjadi di daerah dekat gunung berapi (gunung yang masih aktif). Gempa ini terjadi karena aktifitas magma yang meningkat. Magma yang berada di bawah lapisan kerak bumi ingin menerobos masuk. Gempa ini terjadi di area gunung dan sekitarnya saja. Gempa jenis ini sering terjadi di Indonesia karena Indonesia sendiri memiliki banyak gunung aktif. Contohnya gempa bumi yang diakibatkan oleh letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 yang menewaskann sekitar 36.000 jiwa. Getarannya sampai terasa di Afrika dan Eropa. Letusan Gunung Krakatau ini mengakibatkan tsunami yang cukup dahsyat pada masa itu dan menyirnakan wujud dari Gunung Krakatau itu sendiri.

Gempa bumi tektonik terjadi karena pergeseran kulit bumi atau adanya patahan yang disebabkan oleh pergerakan lempeng bumi. Gempa jenis ini biasanya terjadi di daerah atau wilayah yang memiliki banyak laut, seperti Indonesia. Bumi kita yang terlihat padat bagian dalamnya ternyata tidak. Bumi tersusun dari beberapa lapisan. Menurut Teori dari tectonic plate, bumi tersusun dari beberapa lapisan batuan, dimana ada sebuah lapisan yang sebagian besar areanya mengapung seperti salju. Lapisan tersebut bergerak perlahan dan berpecah pecah. Pergerakan yang terus menerus tadi memberikan kemungkinan besar untuk bagian bagian di lapisan tersebut bertabrakan, bergesekan, dan berjauhan yang dapat menimbulkan energi di dalamnya. Jika energi tersebut terus menerus ditimbun, lama kelamaan energy tersebut akan lepas. Pelepasan energi secara tiba tiba inilah yang mengakibatkan gempa bumi. Seperti karet gelang yang ditarik dan kemudian di lepaskan secara tiba tiba. Tenaga yang ditimbun kemudian dilepaskan tadi disebut kecacatan tektonik. Kekuatan getaran gempa bumi tektonik lebih besar dari pada gempa bumu vulkanik. Gempa bumi tektonik juga bisa menimbulkan tsunami jika pusat gempanya ada di dasar permukaan laut. Contohnya gempa bumi yang mejadi tsunami di Aceh pada tahun 2004 yang menewaskan sedikitnya 115.000 orang dan meluluhlantakkan bangunan di sekitarnya.

Gempa bumi terban terjadi karena runtuhan. Kekuatan gempa ini tergolong rendah karena hanya terasa di area sekitar saja. Gempa ini dapat terjadi karena adanya ruang kosong di lapisan litosfer. Biasanya terjadi di dalam gua, daerah tambang, atau tanah longsor. Jika atap gua runtuh, maka akan menimbulkan gempa bumi terban. Gempa ini juga bisa terjadi di daerah yang curam dan rawan untuk runtuh. Gempa ini bisa menimbulkan korban jiwa jika korban tersebut tertimbun dalam runtuhan.

Dampak paling jelas dari terjadinya gempa bumi adalah kerusakan bangunan. Semakin besar gempa buminya, semakin besar juga dampaknya. Bahkan rumah bisa runtuh. Saat terjadi gempa dan kamu sedang berada di dalam ruangan, sebaiknya kamu harus tau cara menyelamatkan diri jika terjadi gempa. Selain merusak bangunan, gempa bumi juga mampu merusak infrastruktur. Gempa bumi dengan kekuatan besar bisa menyebabkan tian-tiang listrik bisa roboh dan kabelnya yang terputus bisa menyetrum dan menimbulkan percikan api, jalanan juga bisa retak terbelah, jalur gas dan pipa air juga mungkin terkena dampaknya. Getaran dari gempa bumi juga memungkinkan untuk menyebabkan longsor, terlebih untuk orang-orang yang tinggal di daerah dekat tebing atau pegunungan. Guncangan gempa bumi sangat mungkin untuk meruntuhkan struktur tanah dan terjadilah tanah longsor. Salah satu bencana paling mengerikan yang bisa dipicu oleh gempa gumi adalah tsunami. Saking mengerikannya, tsunami mampu untuk menyapu daratan. Tsunami umumnya terjadi di daerah tepi pantai. Tsunami juga terjadi di Palu dan Banten kemarin yang mana dampaknya juga besar. Tsunami terbesar yang pernah melanda Indonesia terjadi pada tahun 2004 di Aceh. Dampak mengerikan yang juga terjadi karena gempa bumi adalah pencairan tanah. Tanah bisa kehilangan kekuatannya dan menjadi cair. Saat tanah menjadi cair, maka apa saja yang ada di atasnya akan tenggelam.

B.      Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Ulah Manusia
Benarkah kerusakan lingkungan hidup akibat ulah manusia? Contoh sederhana saja, ulah manusia yang suka membuang sampah disungai, disaat musim penghujan tiba maka akan menimbulkan bencana banjir. Nah, sudah terlihatkan seberapa besar pengaruh ulah manusia yang memberikan dampak kerusakan lingkungan. Masih banyak lagi contoh dari kerusakan lingkungan hidup yang menimbulkan bencana, diantaranya penggundulan hutan yang mengakibatkan longsor, pembuangan limbah akan mengakibatkan pencemaran, dan lain sebagainya. Berikut adalah beberapa penyebab dari kerusakan lingkungan hidup, diantaranya:

Ø  Penggundulan Hutan

Penggundulan hutan atau deforestasi adalah kegiatan penebangan hutan atau tegakan pohon (stand of trees) sehingga lahannya dapat dialihgunakan untuk pemakaian nir-hutan (non-forest use), seperti pertanian, peternakan atau kawasan perkotaan. Istilah deforestasi hampir sering disalahartikan untuk menggambarkan perkerjaan penebangan yang semua pohonnya di suatu daerah ditebang habis. Namun, di kota beriklim ugahari yang lumayan lengas (temperate mesic climate), penebangan semua pohon sesuai dengan langkah-langkah pelaksanaan kehutanan yang berkelanjutan (sustainable forestry)–tepatnya dianggap sebagai ‘panen permudaan’ (harvest regeneration).

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengklaim bahwa angka deforestasi pada tahun 2018-2019 berkurang dari periode sebelumnya. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) KLHK menyebut deforestasi pada 2018-2019 mencapai 465,5 ribu hektar. Namun ini masih dalam bentuk bruto, sementara data reforestasinya mencapai 53,9 ribu ha. Sehingga angka deforestasi neto mencapai 439,4 ribu ha. Hasil pemantauan hutan Indonesia menunjukkan neto deforestasi pada periode 2018-2019 terjadi kenaikan sebanyak 5,2%. Namun demikian deforestasi bruto mengalami penurunan sebesar 5,6%. Hal ini tidak berarti bahwa kerusakan lingkungan juga berkurang. Dari informasi yang didapatkan, deforestasi tertinggi terjadi di kelas hutan sekunder yaitu 162,8 ribu ha atau 55,7% dan sisanya seluas 72,2 ribu ha atau 44,3% berada di luar kawasan hutan.

Berikut ini adalah beberapa dampak negatif penggundulan hutan :
1.      Mengakibatkan Banjir
Fungsi hutan juga menyerap dengan cepat serta menyimpan air dalam besarnya yang banyak ketika hujan lebat terjadi. Namun semasa hutan digunduli, hal indonesia tentu saja membuat haluan air terganggu dan mengakibatkan air menggenang dan banjir yang mengalir ke pemukiman penduduk.
2.      Turunnya Sumber Daya Air
Pohon sangat berkontribusi di dalam menjaga siklus air, menggunakan akar pohon menyerap surroundings yang kemudian di alirkan ke daun dan lalu menguap dan dilepaskan ke lapisan atmosfer. Ketika pohon-pohon ditebang dan daerah ini menjadi gersang, maka tidak ada lagi yang mendukung tanah menyerap lebih tidak sedikit air, dengan demikian, hasilnya menyebabkan terjadinya penurunan sumber daya air.
3.      Hilangnya Kesuburan Tanah
Ketika hutan dalam babat pohon-pohonnya, hal di sini. mengakibatkan tanah menyerap sinar matahari terlalu banyak hingga menjadi sangat kering serta gersang. Hingga nutrisi pada tanah mudah menguap. Selain itu, hujan bisa menyapu sisa-sisa nutrisi dari tanah. Oleh sebab itu, semasa tanah sudah kehilangan melimpah nutrisi, maka reboisasi akhirnya menjadi hal yang sulit lalu budidaya di lahan tersebut menjadi tidak memungkinkan.
4.      Punahnya Keaneka Ragaman Hayati
Sekalipun hutan hujan tropis cuma seluas 6% dari permukaan bumi, tetapi sekitar 80-90% dari spesies ada dalam dalamnya. Akibat penebangan hujan pohon secara besar-besaran, nyata sekitar 100 spesies hewan menurun setiap hari, keanekaragaman hayati dari berbagai kota hilang dalam skala tidak kecil, banyak mahluk hidup, teliti hewan maupun tumbuhan sudah lenyap dari muka bumi.
5.      Eksploitasi Hutan di Dalam Negri
Saat ini separuh dari Indonesia yang memiliki hutan, ini merepresentasikan penurunan signifikan dari luasnya hutan pada awalnya. Pembalakan liar yang dilakukan orang merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan.
       
Padahal sudah kita cari, hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menfasilitasi bahan pangan maupun petunjuk produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air flow. Alih fungsi hutan akhirnya menjadi lahan pertanian semakin merebak dari dulu hingga sekarang, demikian pula penebangan hutan semakin tak terkendali, teliti untuk memenuhi kebutuhan industri kayu, untuk bahan bagunan, bahan perkakas rumah tangga, maupun untuk bahan bakar.

Kita bisa menghitung berapa volume kayu untuk keseluruhan kebutuhan tadi, dan berapa dari luar Jawa yang masuk, dan berapa yang dihasilkan oleh Perhutani. Total hutan-hutan di Indonesia kini ini makin berkurang. Besar hutan hujan semakin menurun, mulai tahun 1960an semasa 82 persen luas negeri ditutupi oleh hutan hujan, menjadi 68 persen dalam tahun 1982, menjadi 53 persen di tahun 95, dan 49 persen saat ini.
6.      Pemanasan Global
Deforestasi juga berdampak di pemanasan global. Pohon berperan dalam menyimpan karbondioksida yang kemudian digunakan untuk meraup karbohidrat, lemak dan healthy proteins yang membentuk pohon, pada biologi proses ini dianggap fotosintesis.

Ketika terjadi deforestasi, banyak pepohonan yang dibakar, ditebang, yang mengakibatkan lepasnya karbondioksida di dalamnya, situasi ini menyebabkan tingginya kadar karbondioksida yang terdapat pada atmosfir. Dengan melihat dampaknya yang sangat mengerikan, jadi pelestarian hutan perlu serta Harus segera dilaksanakan. Eksploitasi hutan yang terus menerus terjadi, berlangsung sejak dulu hingga sekarang tanpa dibarengi dengan penanaman kembali, mengakibatkan kawasan hutan menjadi rusak.

Ø  Pencemaran Udara

Pengertian pencemaran udara menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1407 tahun 2002 mengenai Pedoman Pengendalian Dampak Pencemaran Udara, Pencemaran udara adalah penurunan mutu udara sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya diakibatkan oleh masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dari komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia. Pencemaran udara biasanya terjadi di daerah padat industri dan kota-kota besar yang menghasilkan gas-gas berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan makhluk hidup.
Penyebab pencemaran udara di Indonesia sekitar lebih dari 70% merupakan hasil emisi kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang dapat menimbulkan dampak negatif, baik terhadap kesehatan manusia maupun terhadap lingkungan. Zat berbahaya tersebut seperti timbal atau timah hitam (Pb), suspended particulate matter (SPM), oksida nitrogen (NOx), hidrokarbon (HC), karbon monoksida (CO), dan oksida fotokimia (Ox).

Kendaraan bermotor menyumbang hampir 100% timbal, 13-44% suspended particulate matter (SPM), 71-89% hidrokarbon, 34-73% NOx, dan hampir seluruh karbon monoksida (CO) ke udara. Sumber utama debu berasal dari pembakaran sampah rumah tangga yang mencakup 41% dari sumber debu di Jakarta. Sektor industri juga merupakan sumber utama dari sulfur oksida. Di tempat-tempat padat di Jakarta konsentrasi timbal bisa 100 kali dari ambang batas. Tingkat pencemaran udara di dunia sungguh mengkhawatirkan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 98% kota berpenduduk di atas 100.000 orang yang ada di negara dengan penghasilan rendah dan menengah tidak memenuhi standar kualitas udara WHO. Sedangkan bagi negara dengan penghasilan tinggi, jumlahnya menurun menjadi 52%.

Dampak langsung polusi udara adalah perubahan langsung yang dialami seluruh dunia karena pemanasan global. Meningkatnya suhu di seluruh dunia, meningkatkan permukaan laut dan menyebabkan pencairan es di daerah yang lebih dingin dan gunung es. Akibatnya terjadi perpindahan bahkan hilangnya habitat bagi sebagian spesies hewan. Spesies tanaman di daratan maupun perairan juga ikut terkena dampak khususnya terhadap perubahan suhu. Polusi udara yang parah juga dapat membentuk hujan asam. Hujan asam terjadi ketika nitrogen oksida dan belerang terlarut dalam hujan. Akibat dari hujan asam cukup mengkhawatirkan, yaitu dapat mematikan kehidupan akuatik ketika kadar air menjadi asam. Pencemaran udara juga berdampak pada Penipisan lapisan ozon. Ozon ada di stratosfer bumi dan berfungsi melindungi manusia dari sinar ultraviolet (UV) yang berbahaya. Lapisan ozon yang menipis berakibat tembusnya sinar UV ke bumi dan menyebabkan masalah kulit dan mata. Dampak dari pencemaran udara tidak hanya dirasakan oleh lingkungan, tapi juga oleh manusia. Pertama, polusi udara dapat menyebabkan gangguan pernapasan yang menyulitkan ketika bernapas. Polutan di udara yang meningkat pun dapat mengakibatkan alergi dan masalah jantung.

Untuk menghadapi polusi udara, berikut ini beberapa upaya yang dapat dilakukan:
1.      Gunakan moda transportasi umum untuk mengurangi polusi.
2.      Hemat energi dengan mengurangi penggunaan elektronik sehingga mengurangi jumlah bahan bakar fosil yang akan dibakar.
3.      Memahami konsep Reduce (mengurangi), Reuse (gunakan kembali) dan Recycle (daur ulang).
4.      Penggunaan energi bersih seperti matahari, angin dan panas bumi mulai marak dewasa ini. Pemerintah berbagai negara berusaha mengajak warganya menggunakan panel surya untuk menekan polusi udara.
5.      Gunakan perangkat hemat energi sebab mengkonsumsi lebih sedikit listrik, menurunkan tagihan biaya dan membantu menegurangi polusi.


Ø  Pencemaran Tanah

Tanah merupakan bagian penting dari lingkungan. Tanah dapat mempengaruhi distribusi spesies tumbuhan dan habitat bagi beberapa organisme. Selain itu, tanah juga turut andil dalam proses hidrologi baik sebagai sumber ataupun tempat penyimpanan air di bumi. Namun sayangnya kondisi tanah pada saat ini sudah banyak yang tercemar.

Pencemaran tanah didefinisikan sebagai keadaan terkontaminasinya tanah dari polutan yang dapat mempengaruhi karakteristik tanah baik secara fisik, kimia, ataupun biologisnya sehingga mengganggu kehidupan makhluk hidup.

Adapun dampak yang ditimbulkan dari pencemaran tanah adalah sebagai berikut.

§  Kesehatan, meliputi
1.      Penyakit kulit
2.      Penyumbatan otot
3.      Gangguan sistem saraf pusat
4.      Pencernaan -> keracunan makanan karena menggunakan produk tanaman yang ditanam di tanah tercemar
5.      Merusak fungsi hati dan ginjal -> timbal dan merkuri
§  Pertanian, meliputi
1.      Menurunkan kesuburan tanah -> kadar nutrisi tanah
2.      Meningkatkan erodibilitas (kepekaan terhadap erosi) -> akan lebih mudah erosi
3.      Menurunkan hasil pertanian -> mengganggu perekonomian
4.      Meningkatkan salinitas tanah
§  Kontaminasi air, hal ini dikarenakan adanya zat berbahaya yang masuk ke air tanah dan mencemari limpasan menuju danau, sungai, ataupun laut
§  Hujan asam, meliputi sulfur dan nitrogen yang bercampur dengan oksigen sehingga membentuk natrium dioksida dan sulfur dioksida

Ø  Pencemaran Air

Air adalah sumber daya alam yang dibutuhkan manusia. tanpa air yang bersih manusia tidak bisa minum, mandi, memasak, mencuci dan lain sebagainya. Selain menjadi sarana kebutuhan manusia, air juga menjadi tempat makhluk hidup jenis hewan atau tanaman berkembang biak. Celakanya, di Indonesia kualitas kebersihan air semakin menurun dari tahun ke tahunnya. Pencemaran air terjadi dimana-mana, hal ini disebabkan oleh perilaku manusia yang sering membuang sampah ke sungai ataupun perusahaan-perusahaan industri yang membuah limbah pabriknya ke aliran sungai. Mengkhawatirkan memang!

Pencemaran air adalah masuknya komponen, energi atau zat tertentu ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga mengakibatkan kualitas air turun sampai tingkat terentu dan tak bisa digunakan sesuai peruntukannya. Pencemaran air terjadi di hulu sungai, sungai, danau dan juga lautan. Sumber pencemaran air kebanyakan berasal dari sampah rumah tangga dan juga limbah pabrik yang sengaja di buang ke wilayah perairan. Ciri-ciri air yang tercemar dapat dilihat dari warna, bau dan juga rasanya. Selain itu juga bisa diukur dari derajat keasaaman dan jumlah mikroorganisme dalam air. Namun, untuk mengukur apakah air tercemar secara akurat, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

Pencemaran air disebabkan oleh banyak sekali, faktor-faktor penyebabnya tidak sama antara satu dengan yang lain, dalam hal ini karakternya. Berikut dibawah ini beberapa faktor yang menjadi penyebabnya :
§  Kandungan nutriennya mengalami peningkatan, menjurusnya kepada sesuatu yang dinamakan eutrofikasi.
§  Air kekurangan oksigen dalam jumlah yang banyak yang berdampak sangat hebat pada ekosistem secara keseluruhan. Kurangnya oksigen yang ada di air diakibatkan oleh sampah organik yang berasal dari air comberan. Inilah yang pada akhirnya berakibat pada pencemaran air.
§  Oksigen yang banyak berkurang di dalam air yang mengakibatkan airnya tercemar bisa diakibatkan oleh air limbah yang berisi beragam polutan hasil dari industri-industri. Misalnya seperti minyak, nutrien, toksin organik, logam berat dan padatan. Air yang berkurang oksigennya dalam jumlah yang banyak juga disebabkan karena efek termal yang dimiliki oleh air limbah. Pembangkit listrik, salah satunya yang paling banyak mengeluarkan air limbah.
§  Sungai Citarum yang dikotori atau dicemari oleh limbah yang berasal dari beberapa pabrik yang berada di sekitarnya.
§  Sampah juga bisa mengakibatkan air tercemar.
§  Para nelayan yang biasa menangkap ikan di tengah laut dengan memakai bahan peledak juga bisa menyebabkan air laut tercemar.

Adapun beberapa dampak pencemaran air yang menjadi akibat dari perilaku demikian misalnya kematian biota air, kerusakan rantai makanan, timbulnya wabah penyakit, dan kerusakan ekosistem perairan.
§  Kematian Biota Air. Masalah utama yang disebabkan oleh dampak pencemaran air adalah terbunuhnya kehidupan yang tergantung pada badan air tersebut. Ikan, kepiting, burung camar dan banyak hewan lain terbunuh karena adanya polutan berbahaya yang meracuni habitat mereka. Contoh sederhana dari dampak ini adalah hilangnya populasi ikan di badan sungai daerah perkotaan. Jika kamu tinggal di kota, coba perhatikan sungai di tempat tinggalmu. Adakah ikan-ikan besar yang berenang di sana?
§  Kerusakan Rantai Makanan. Dampak pencemaran air juga merusak tatanan rantai makanan alami yang selama ini berlangsung dalam ekosistem air. Polutan seperti timbal yang dimakan oleh ikan kecil, akan terbawa pada tingkat trofik selanjutnya. Ikan-ikan besar, kerang, dan tingkat trofik di atasnya juga akan ikut merasakan dampak dari polutan yang dimakan oleh si ikan kecil.
§  Wabah Penyakit. Kerusakan rantai makanan pada tahap selanjutnya akan berdampak pada manusia. Ya, produk-produk dari badan air yang tercemar yang dikonsumsi manusia akan mengakibatkan pada mewabahnya beberapa jenis penyakit. Wabah penyakit hepatitis bisa timbul akibat konsumsi makanan laut yang teracuni polutan, wabah kolera timbul karena pengolahan air minum yang buruk dari sumber perairan yang tercemar, dan masih banyak lagi.
§  Kerusakan Ekosistem. Dampak pencemaran air pada tahap selanjutnya akan terjadi pada ekosistem. Pencemaran air mengakibatkan kerusakan ekosistem yang berarti interaksi antar makhluk hidup di suatu tempat akan berubah.  Banyak daerah yang sekarang jadi terkena pencemaran air karena kelalaian manusia dalam menjaga kelestarian lingkungannya, dan di masa yang akan datang daerah-daerah yang tercemar ini tentu akan membuat manusia mengalami banyak kesulitan.
§  Timbulnya Endapan, Koloid dan Bahan Terlarut : Endapan, koloid dan bahan terlarut berasal dari bahan-bahan buangan industri, obat-obatan, dan pupuk pertanian. Bahan tersebut dapat menghalangi cahaya matahari ke perairan sehingga proses fotosintesis tumbuhan air terganggu. Jika bahan industri berupa logam berat, seperti air raksa, kadmium, dan timbel, maka logam tersebut dapat diserap oleh tumbuhan air. Di dalam tubuh tumbuhan, logam tersebut tidak dapat diuraikan dan menumpuk di dalam jaringan lemak tubuh.
§  Perubahan Tingkat Keasaman (pH) : Tingkat keasaman (pH) optimal untuk kehidupan organisme antara 6,5-7,5. Limbah industri, rumah tangga, dan pertanian di perairan akan memengaruhi konsentrasi ion-ion hidrogen sehingga pH air akan berubah. Mungkin di atas 7,5 atau dibawah 6,5. Hal ini akan mengganggu kehidupan organisme akuatik.
§  Perubahan Warna, Bau, dan Rasa : Syarat air yang dapat dimanfaatkan manusia adalah tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Dengan adanya buangan limbah industri yang terlarut dalam air maka air di perairan menjadi berwarna, berbau, dan berasa. Sering kali limbah industri yang berwarna dan berbau itu mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi organisme akuatik. Selain itu, bau juga dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang yang tinggal di sekitar perairan yang tercemar.

C.       Cara Mencegah Kerusakan Lingkungan

Mencegah kerusakan alam adalah tanggung jawab kita semua. Alam yang indah ini perlu kita cintai, karena alam merupakan ciptaan Tuhan yang tiada bandingnya dan tidak ada gantinya. Dengan menjaga alam dengan baik dan tidak semena-mena adalah perilaku yang mulia sekali. Alam perlu dijaga dan jangan sampai merusaknya, merusak alam merupakan tidakan yang tercela karena akan mengakibatkan dampak yang buruk dikemudian hari.

Alam ini begitu indah untuk semua manusia di bumi dan sebagai sumber kekayaan di bumi kita. Namun pada kenyataanya banyak manusia di bumi ini memanfaatkan kekayaan alam dengan sangat serakahnya. Banyak sebagian orang yang egois dengan memanfaatkan alam untuk kebutuhan industry mereka dengan menebagi pohon secara liar. Hanya demi kepentingan ekonomi, mereka sampai lupa dengan alam yang perlu dijaga dan dilestarikan. Karena keserakahannya kepada alam dan tidak peduli pada kelestarian alam sekitar.

Mencintai alam dengan sepenuh hati kita merupakan salah satu tugas yang sangat penting. Tuhan menciptakan alam semesta ini yang begitu indahnya untuk makhluk di bumi ini. Dengan mencintai alam maka kita akan peduli dengan lingkungan alam sekitar kita. Segala kebutuhan dan keperluan hidup makhluk hidup di dunia ini adalah dari alam. Maka dari itu alam harus dijaga kelestariannya supaya kebutuhan hidup makhluk hidup yang ada di bumi kita ini terpenuhi. Berikut ini cara mencegah kerusakan alam yang dapat dilakukan.

1.        Reboisasi
Hutan di berbagai negara menjadi paru-paru dunia. Jika ada hutan yang dirusak maka beberapa negara lain juga akan mendapatan efek tersebut. Tentunya yang akan menerima pertama akibatnya yaitu negara yang sudah merusak lingkungannya sendiri. Untuk itu jangan pernah merusak hutan yang ada. Jika and ingin menebang pohon, maka anda harus memiliki sikap tebang pilih dan menanam benih untuk pohon yang baru.

2.        Bioremidiasi
Limbah tidak hanya terjadi di industri saja, ada juga limbah rumah tangga. Tapi, yang sering menyebabkan efek yang terasa adalah limbah industri. Untuk itu suatu industri haruslah mengetahui apa itu bioremidiasi. Terutama untuk industri yang mengeluarkan banyak limbah berbahaya berupa zat-zat toksik. Dampaknya tidak hanya mencari lingukungan saja, tapi bisa mengganggu kesehatan masyarakat di daerah sekitar.

Bioremidiasi ini yaitu pemanfaatan mikroba ataupun tanaman dari kontaminasi. Jadi limbah yang akan dibuang harus di bersihkan dahulu kontaminasinya. Jadi dengan adanya bioremidiasi ini limbah yang akan dibuang tidak menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan.

3.        Rehabilitasi Lahan Dan Hutan
Dalam Undang undang No. 41/1999 tentang Kehutanan pasal 40 disebutkan bahwa rehabilitasi hutan dan lahan dimaksudkan untuk memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktivitas, dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga.  Rehabilitasi hutan dan lahan diselenggarakan melalui kegiatan reboisasi, penghijauan,  pemeliharaan, pengayaan tanaman, atau penerapan teknik konservasi tanah secara vegetatif dan sipil teknis, pada lahan kritis dan tidak produktif (pasal 41 ayat (1)).  Kegiatan rehabilitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan di semua hutan dan kawasan hutan kecuali cagar alam dan zona inti taman nasional.

Adanya rehabilitasi ini juga menjadi salah satu upaya untuk mengembalikan lahan secara ekologis. Rehabilitasi ini juga menjadi upaya untuk mengembalikan lingkungan fisik untuk bisa di fungsikan lagi. Tanggung jawab yang membuat rehabilitasi ini adalah pengusaha yang sudah melakukan penambangan di lahan tersebut. Jika hal ini tidak dilakukan, maka tanah akan menjadi tandus dan mati.

4.        Reklamasi Pantai
Reklamasi pantai merupakan kegiatan pemulihan pantai untuk menyelamatkan lahan yang ktitis dan mati untuk menjadi lahan yang lebih produktif. Adanya lahan kritis dikarenakan ulah penambangan pasir yang dilakukan oleh manusia. Nah dengan reklamasi pantai dan penanaman tembakau ini menjadi Cara Menanggulangi Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Ulah Manusia. Jika di perhitungkan antara penambangan pasir dan biaya yang dibutuhkan untuk reklamasi pantai tidaklah seberapa. Justru lebih banyak biaya yang digunakan untuk mereklamasi pantai.

5.        Menerapkan Prinsip 4R
Apa saja 4R itu? Reduce, Reuse, Recycle dan juga Replant. Prinsip ini berguna untuk menaggulangi adanya bencana banjir yang sering terjadi. Apa maksud dari prinsip tersebut? Yang pertama yaitu Reduce yaitu mengurangi pemakian barang yang tidak berguna. Reuse yaitu memakai ulang barang yang masih bisa digunakan. Recycle yaitu mendaur ulang barang ataupun sampah untuk menjadi barang yang berguna. Replant  yaitu menimbun sampah organik untuk dijadikan kompos. Dengan menggunakan prinsip tersebut diharapkan sampah yang ada di berbagai daerah dikurangi dengan kesadaran masing-masing masyarakat.

Mari Kita Rawat Lingkungan
Demikian tadi beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk menanggulangi kerusakan lingkungan yang terjadi. Lahan ataupun daerah yang sudah terkena bencana, jika tidak segera dilakukan penanggulangan, maka akan terjadi bencana yang sama dari sebelumnya. Bahkan bisa lebih parah dari sebelum-sebelumnya. Untuk itu jaga dan rawatlah lingkungan anda. 

Belakangan ini, dunia dikejutkan dengan adanya virus corona. Infeksi virus corona pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan dan menjadi pandemi global.

Wajah dunia saat ini berubah setelah wabah virus corona menyebar. Jalanan di berbagai kota dunia yang biasanya ramai dengan manusia yang menjalankan kegiatan sehari-harinya, kini sepi seakan tak berpenghuni. Sejumlah negara yang kewalahan menanggulangi penyebaran virus corona memberlakukan penguncian atau lockdown, di antaranya China, Italia, Inggris, dan Malaysia.

Di Indonesia sendiri diberlakukan pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. Pemberlakuan PSBB ternyata memiliki dampak positif terhadap kondisi udara di berbagai wilayah seperti kondisi langit-langit di Jakarta yang berwarna biru cerah, bahkan, kita dapat melihat pemandangan gunung yang biasanya jarang terlihat. Pandemi yang terjadi ini seakan memberitahukan kepada kita semua untuk lebih memperhatikan kondisi alam disekitar kita. Mari kita rawat bumi ini dengan baik untuk membuktikan bahwa kita sebagai manusia adalah makhluk bijaksana yang dapat mendatangkan hal positif untuk bumi, alam, dan isinya.



                                                                                                            Terima Kasih

Komentar