Bumi dan segala permasalahannya
Lingkungan
merupakan tempat dimana seluruh sumber daya alam tersedia. Artinya lingkungan
hidup menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia demi kelangsungan
hidupnya. Penggunaan sumber daya alam yang berlebihan akan menimbulkan
kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan secara umum diartikan sebagai suatu
kondisi yang disebakan oleh tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau
tidak langsung terhadap sifat-sifat fisik yang dapat mengakibatkan lingkungan
menjadi tidak berfungsi lagi dalam menunjang proses pembangunan yang
berkesinambungan. Sedangkan pengertian kerusakan lingkungan menurut para ahli,
yaitu menurut Otto Soemarwoto, “suatu lingkungan disebut sudah rusak atau
tercemat bila memiliki beberapa unsur, diantaranya adalah (1) kalau suatu zat ,
organisme atau unsur lainnya seperti gas, cahaya, energi telah tercampur ke
dalam sumber daya atau lingkungan tertentu, (2) dan karenanya mengganggu fungsi
atau peruntukkan daripada sumber daya atau lingkungan tersebut. ”
Kerusakan lingkungan hidup di Indonesia semakin hari kian
parah. Kondisi tersebut secara langsung telah mengancam kehidupan manusia.
Tingkat kerusakan alam pun meningkatkan risiko bencana alam. Penyebab
terjadinya kerusakan alam dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu akibat
peristiwa alam dan akibat ulah manusia. Kerusakan
lingkungan hidup dapat diartikan sebagai proses deteriorasi atau penurunan mutu
(kemunduran) lingkungan. Deteriorasi lingkungan ini ditandai dengan hilangnya
sumber daya tanah, air, udara, punahnya flora dan fauna liar, dan kerusakan
ekosistem.
Kerusakan lingkungan hidup memberikan dampak langsung
bagi kehidupan manusia. Pada tahun 2004, High Level Threat Panel, Challenges
and Change PBB, memasukkan degradasi lingkungan sebagai salah satu dari sepuluh
ancaman terhadap kemanusiaan. World Risk Report yang dirilis German Alliance
for Development Works (Alliance), United Nations University Institute for
Environment and Human Security (UNU-EHS) dan The Nature Conservancy (TNC) pada
2012 pun menyebutkan bahwa kerusakan lingkungan menjadi salah satu faktor
penting yang menentukan tinggi rendahnya risiko bencana di suatu kawasan.
Kerusakan Lingkungan
Penyebab Kerusakan Lingkungan Hidup
Penyebab kerusakan lingkungan hidup secara umum bisa
dikategorikan dalam dua faktor yaitu akibat peristiwa alam dan akibat ulah
manusia.
Letusan gunung berapi, banjir, abrasi, tanah longsor,
angin puting beliung, gempa bumi, dan tsunami merupakan beberapa contoh bencana
alam. Bencana-bencana tersebut menjadi penyebab rusaknya lingkungan hidup
akibat peristiwa alam. Meskipun jika ditelaah lebih lanjut, bencana seperti
banjir, abrasi, kebakaran hutan, dan tanah longsor bisa saja terjadi karena
adanya campur tangan manusia juga.
Penyebab kerusakan lingkungan yang kedua adalah akibat
ulah manusia. Kerusakan yang disebabkan oleh manusia ini justru lebih besar
dibanding kerusakan akibat bencana alam. Ini mengingat kerusakan yang dilakukan
bisa terjadi secara terus menerus dan cenderung meningkat. Kerusakan ini umumnya
disebabkan oleh aktifitas manusia yang tidak ramah lingkungan seperti perusakan
hutan dan alih fungsi hutan, pertambangan, pencemaran udara, air, dan tanah dan
lain sebagainya.
A.
Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
Kerusakan lingkungan akibat proses alam adalah
kerusakan terhadap lingkungan hidup yang disebabkan oleh faktor alam. Kerusakan
ini terjadi secara alami tanpa campur tangan atau peranan manusia. Meskipun
terkadang manusia pun bisa menjadi pemicu awal terjadi proses kerusakan lingkungan
secara tidak langsung.
Kerusakan lingkungan hidup oleh faktor alam disebabkan
terjadinya gejala atau peristiwa alam yang terjadi secara hebat sehingga
memengaruhi keseimbangan lingkungan hidup. Peristiwa-peristiwa tersebut terjadi
di luar pengaruh aktifitas manusia sehingga manusia tidak mampu mencegah
terjadinya.
Beberapa peristiwa alam yang dapat memengaruhi
kerusakan lingkungan, antara lain letusan gunung berapi, gempa bumi, tanah
longsor, banjir, badai dan angin topan, kemarau panjang (kekeringan), dan
tsunami.
Ø
Gunung Meletus
Gunung meletus adalah fenomena alam yang terjadi
akibat adanya endapan magma pada perut bumi dan disemburkan oleh gas yang
memiliki kekuatan tinggi. Letusan gunung berapi merupakan salah satu bencana
alam yang sangat dahsyat.
Fenomena gunung meletus diawali dengan aktivitas pada
batas lempeng bumi yang mengalami perubahan tekanan dan suhu yang signifikan
sehingga mampu melelehkan material batuan di sekitarnya, yang biasa disebut
dengan magma atau cairan pijar. Magma terbentuk melalui suhu yang sangat panas
di dalam perut bumi. Pada kedalaman yang relatif, suhu yang sangat tinggi mampu
melelehkan seluruh material yang ada didalam perut bumi.
Magma akan menerobos material yang berada disekitarnya
melalui belahan yang mendekati permukaan bumi. Pada saat material-material ini
meleleh maka akan menghasilkan gas yang nantinya akan bercampur dengan magma
tersebut. Magma yang akan dikeluarkan oleh gunung meletus terbentuk pada
kedalaman kurang lebih 60 sampai 160 KM dibawah permukaan bumi. Kemudian magma
yang mengandung gas, berada dibawah tekanan batu-batuan padat yang terdapat
disekitar kawah. Tekanan ini menyebabkan magma meletus dan bergerak keluar
menuju permukaan bumi.
Gas dan magma ini bersamaan meledak dan membentuk
lubang yang biasa disebut dengan lubang utama. Sebagian besar magma dan
material vulkanik lainnya kemudian menyembur melalui lubang utama ini.Setelah
semburan berhenti, kawah yang menyerupai mangkuk ini biasanya terbentuk pada
bagian puncak gunung berapi. Sementara itu, lubang utama berada di dasar kawah
tersebut.
Dampak dari letusan gunung berapi terhadap lingkungan
dapat berupa dampak positif dan juga dampak negatif. Dampak negatif dari
letusan gunung berapi adalah berupa bahaya langsung yang dapat dirasakan oleh
manusia dan makhluk hidup seperti awan panas, gas beracun, debu vulkanik, dan
jatuhan piroklastik yang keluar dari gunung berapi tersebut. Piroklastik adalah
hasil letusan gunung berapi yang bergerak cepat dan terdiri dari gas panas,abu
vulkanik dan bebatuan.
Sedangkan bahaya yang tidak langsung setelah erupsi
berakhir adalah terjadi hujan lahar, rusaknya lahan pertanian dan perkebunan,
serta ancaman berbagai penyakit seperti penyakit saluran pernapasan. Adapun
dampak positif yang dapat dirasakan adalah lahan yang subur, material yang
keluar dari perut bumi dapat dijadikan sebagai mata pencaharian masyarakat,
energi panas bumi, areal wisata alam, dan sumber daya air.
Contoh dari fenomena alam ini adalah letusan Gunung
Krakatau pada tahun 1883. Kekuatan letusan setara 150 megaton TNT, lebih 10.000
kali kekuatan bom atom yang meluluhlantakkan Hiroshima dan Nagasaki di Jepang.
Melenyapkan pulau dan memicu dua tsunami, dengan tinggi 40 meter, menewaskan
lebih dari 35 ribu orang. Kerangka-kerangka manusia ditemukan mengambang di
Samudera Hindia hingga pantai timur Afrika sampai satu tahun setelah letusan.
Suara ledakan dan gemuruh letusan Krakatau terdengar
sampai radius lebih dari 4.600 km hingga terdengar sepanjang Samudera Hindia,
dari Pulau Rodriguez dan Sri Lanka di barat, hingga ke Australia di timur.
Letusan tersebut masih tercatat sebagai suara letusan paling keras yang pernah
terdengar di muka bumi. Siapapun yang berada dalam radius 10 kilometer niscaya
menjadi tuli.
Letusan Krakatau juga menciptakan fenomena angkasa.
Lewat abu vulkaniknya. Abu yang muncrat ke angkasa, membuat Bulan berwarna
biru.Pasca letusan tersebut, Krakatau hancur sama sekali. Mulai pada 1927 atau
kurang lebih 40 tahun setelah meletusnya Gunung Krakatau, muncul gunung api
yang dikenal sebagai Anak Krakatau.Pada saat ini, NASA sedang memantau Anak
Krakatau melalui satelit Earth Observing dikarenakan gunung tersebut terus
menerus erupsi dan faktor historis.
Ø
Angin Puting Beliung
Puting beliung yang banyak orang kenal juga dengan
angin lesus merupakan salah satu kejadian alam yang berbahaya. Angin puting
beliung atau yang di daerah Sumatra disebut dengan angin bahorok ini merupakan
angin yang berputar-putar dengan kecepatan lebih dari 63 km per jam. Angin ini
bergerak secara lurus dan biasanya berlalu setelah maksimal 5 menit. Angin
puting beliung sering terjadi ketika siang hari dan sore hari di musim
pancaroba. Angin puting beliung dianggap sebagai salah satu jenis angin yang
berbahaya karena dapat menghancurkan apa
saja yang dilewatinya. Hal ini dikarenakan benda-benda yang terbawa oleh angin
puting beliung dapat terangkat dan terlempar begitu saja.
Ada beberapa dampak angin puting beliung yang dapat
menimbulkan banyak sekali kerusakan yang tidak ringan bahkan ada yang
menimbulkan kerugian yang tidak sedikit yang akan mengganggu ruang publik untuk
kehidupan. Berikut dampak-dampak yang bisa ditimbulkan oleh angin puting
beliung yang bersifat merusak seperti:
·
Kerusakan pada rumah serta
infrastruktur pada suatu daeah
·
Dalam kasus puting beliung
ada beberapa yang kasus yang menimbulkan korban jiwa
·
Menimbulkan kerugian
material
·
Merusak kebun-kebun warga
·
Menciptakan banyak
puing-puing dari kerusakan materi serta sampah yang berserakan
·
Dapat menganggu jalannya
ekonomi
Dampak buruk dari angin puting beliung, dapat
meluluhlantahkan tempat dengan area seluas 5 kilometer. Dalam hal ini rumah
serta banyak tanaman akan hancur serta tumbang akibat diterjang oleh angin
puting beliung. Bukan hanya itu namun makhluk hidup juga bisa mati akibat
terlempar atau terbentur oleh benda-benda keras yang ikut masuk dalam pusaran
angin.
Ø
Gempa Bumi
Gempa bumi adalah guncangan atau getaran di permukaan
bumi akibat pergeseran lapisan batuan di dasar permukaan bumi. Gempa bumi dapat
diukur dengan seismometer. Fenomena alam ini sering terjadi di Indonesia karena
letak negara Indonesia yang berada pada lempeng benua. Gempa bumi dapat terjadi
kapan saja dan tidak mengenal musim. Peristiwa ini dapat mengakibatkan
kerusakan rumah penduduk yang parah dan juga bisa berpotensi tsunami jika pusat
gempa berada di bawah laut.
Berdasarkan penyebabnya, gempa bumi secara ilmiah
dibedakan menjadi lima macam, yaitu gempa bumi tektonik, vukanik, tumbukan,
runtuhan, dan buatan. Kelima gempa tersebut memiliki penyebab yang berbeda.
Namun, gempa bumi yang sering terjadi di Indonesia adalah gempa bumi vulkanik,
tektonik, dan terban.
Gempa bumi vulkanik terjadi karena letusan gunung
berapi yang sangat dahsyat. Disebut vulkanik karena gempa ini menyertai
terjadinya gunung meletus yaitu sebelum, pada saat, dan setelah gunung api
meletus. Biasanya terjadi di daerah dekat gunung berapi (gunung yang masih
aktif). Gempa ini terjadi karena aktifitas magma yang meningkat. Magma yang
berada di bawah lapisan kerak bumi ingin menerobos masuk. Gempa ini terjadi di
area gunung dan sekitarnya saja. Gempa jenis ini sering terjadi di Indonesia
karena Indonesia sendiri memiliki banyak gunung aktif. Contohnya gempa bumi
yang diakibatkan oleh letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 yang menewaskann
sekitar 36.000 jiwa. Getarannya sampai terasa di Afrika dan Eropa. Letusan
Gunung Krakatau ini mengakibatkan tsunami yang cukup dahsyat pada masa itu dan
menyirnakan wujud dari Gunung Krakatau itu sendiri.
Gempa bumi tektonik terjadi karena pergeseran kulit
bumi atau adanya patahan yang disebabkan oleh pergerakan lempeng bumi. Gempa
jenis ini biasanya terjadi di daerah atau wilayah yang memiliki banyak laut,
seperti Indonesia. Bumi kita yang terlihat padat bagian dalamnya ternyata
tidak. Bumi tersusun dari beberapa lapisan. Menurut Teori dari tectonic plate,
bumi tersusun dari beberapa lapisan batuan, dimana ada sebuah lapisan yang
sebagian besar areanya mengapung seperti salju. Lapisan tersebut bergerak
perlahan dan berpecah pecah. Pergerakan yang terus menerus tadi memberikan
kemungkinan besar untuk bagian bagian di lapisan tersebut bertabrakan,
bergesekan, dan berjauhan yang dapat menimbulkan energi di dalamnya. Jika
energi tersebut terus menerus ditimbun, lama kelamaan energy tersebut akan lepas.
Pelepasan energi secara tiba tiba inilah yang mengakibatkan gempa bumi. Seperti
karet gelang yang ditarik dan kemudian di lepaskan secara tiba tiba. Tenaga
yang ditimbun kemudian dilepaskan tadi disebut kecacatan tektonik. Kekuatan
getaran gempa bumi tektonik lebih besar dari pada gempa bumu vulkanik. Gempa
bumi tektonik juga bisa menimbulkan tsunami jika pusat gempanya ada di dasar
permukaan laut. Contohnya gempa bumi yang mejadi tsunami di Aceh pada tahun
2004 yang menewaskan sedikitnya 115.000 orang dan meluluhlantakkan bangunan di
sekitarnya.
Gempa bumi terban terjadi karena runtuhan. Kekuatan
gempa ini tergolong rendah karena hanya terasa di area sekitar saja. Gempa ini
dapat terjadi karena adanya ruang kosong di lapisan litosfer. Biasanya terjadi
di dalam gua, daerah tambang, atau tanah longsor. Jika atap gua runtuh, maka
akan menimbulkan gempa bumi terban. Gempa ini juga bisa terjadi di daerah yang
curam dan rawan untuk runtuh. Gempa ini bisa menimbulkan korban jiwa jika
korban tersebut tertimbun dalam runtuhan.
Dampak paling jelas dari terjadinya gempa bumi adalah
kerusakan bangunan. Semakin besar gempa buminya, semakin besar juga dampaknya.
Bahkan rumah bisa runtuh. Saat terjadi gempa dan kamu sedang berada di dalam
ruangan, sebaiknya kamu harus tau cara menyelamatkan diri jika terjadi gempa. Selain
merusak bangunan, gempa bumi juga mampu merusak infrastruktur. Gempa bumi
dengan kekuatan besar bisa menyebabkan tian-tiang listrik bisa roboh dan
kabelnya yang terputus bisa menyetrum dan menimbulkan percikan api, jalanan
juga bisa retak terbelah, jalur gas dan pipa air juga mungkin terkena
dampaknya. Getaran dari gempa bumi juga memungkinkan untuk menyebabkan longsor,
terlebih untuk orang-orang yang tinggal di daerah dekat tebing atau pegunungan.
Guncangan gempa bumi sangat mungkin untuk meruntuhkan struktur tanah dan
terjadilah tanah longsor. Salah satu bencana paling mengerikan yang bisa dipicu
oleh gempa gumi adalah tsunami. Saking mengerikannya, tsunami mampu untuk
menyapu daratan. Tsunami umumnya terjadi di daerah tepi pantai. Tsunami juga
terjadi di Palu dan Banten kemarin yang mana dampaknya juga besar. Tsunami
terbesar yang pernah melanda Indonesia terjadi pada tahun 2004 di Aceh. Dampak
mengerikan yang juga terjadi karena gempa bumi adalah pencairan tanah. Tanah
bisa kehilangan kekuatannya dan menjadi cair. Saat tanah menjadi cair, maka apa
saja yang ada di atasnya akan tenggelam.
B.
Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Ulah Manusia
Benarkah kerusakan lingkungan hidup akibat ulah
manusia? Contoh sederhana saja, ulah manusia yang suka membuang sampah
disungai, disaat musim penghujan tiba maka akan menimbulkan bencana banjir.
Nah, sudah terlihatkan seberapa besar pengaruh ulah manusia yang memberikan
dampak kerusakan lingkungan. Masih banyak lagi contoh dari kerusakan lingkungan
hidup yang menimbulkan bencana, diantaranya penggundulan hutan yang
mengakibatkan longsor, pembuangan limbah akan mengakibatkan pencemaran, dan
lain sebagainya. Berikut adalah beberapa penyebab dari kerusakan lingkungan
hidup, diantaranya:
Ø
Penggundulan Hutan
Penggundulan hutan atau deforestasi adalah kegiatan
penebangan hutan atau tegakan pohon (stand of trees) sehingga lahannya dapat
dialihgunakan untuk pemakaian nir-hutan (non-forest use), seperti pertanian,
peternakan atau kawasan perkotaan. Istilah deforestasi hampir sering
disalahartikan untuk menggambarkan perkerjaan penebangan yang semua pohonnya di
suatu daerah ditebang habis. Namun, di kota beriklim ugahari yang lumayan
lengas (temperate mesic climate), penebangan semua pohon sesuai dengan
langkah-langkah pelaksanaan kehutanan yang berkelanjutan (sustainable
forestry)–tepatnya dianggap sebagai ‘panen permudaan’ (harvest regeneration).
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
mengklaim bahwa angka deforestasi pada tahun 2018-2019 berkurang dari periode
sebelumnya. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata
Lingkungan (PKTL) KLHK menyebut deforestasi pada 2018-2019 mencapai 465,5 ribu
hektar. Namun ini masih dalam bentuk bruto, sementara data reforestasinya
mencapai 53,9 ribu ha. Sehingga angka deforestasi neto mencapai 439,4 ribu ha.
Hasil pemantauan hutan Indonesia menunjukkan neto deforestasi pada periode
2018-2019 terjadi kenaikan sebanyak 5,2%. Namun demikian deforestasi bruto
mengalami penurunan sebesar 5,6%. Hal ini tidak berarti bahwa kerusakan
lingkungan juga berkurang. Dari informasi yang didapatkan, deforestasi
tertinggi terjadi di kelas hutan sekunder yaitu 162,8 ribu ha atau 55,7% dan
sisanya seluas 72,2 ribu ha atau 44,3% berada di luar kawasan hutan.
Berikut ini adalah beberapa dampak negatif
penggundulan hutan :
1. Mengakibatkan Banjir
Fungsi
hutan juga menyerap dengan cepat serta menyimpan air dalam besarnya yang banyak
ketika hujan lebat terjadi. Namun semasa hutan digunduli, hal indonesia tentu
saja membuat haluan air terganggu dan mengakibatkan air menggenang dan banjir
yang mengalir ke pemukiman penduduk.
2.
Turunnya Sumber Daya Air
Pohon
sangat berkontribusi di dalam menjaga siklus air, menggunakan akar pohon
menyerap surroundings yang kemudian di alirkan ke daun dan lalu menguap dan
dilepaskan ke lapisan atmosfer. Ketika pohon-pohon ditebang dan daerah ini
menjadi gersang, maka tidak ada lagi yang mendukung tanah menyerap lebih tidak
sedikit air, dengan demikian, hasilnya menyebabkan terjadinya penurunan sumber
daya air.
3.
Hilangnya Kesuburan Tanah
Ketika
hutan dalam babat pohon-pohonnya, hal di sini. mengakibatkan tanah menyerap
sinar matahari terlalu banyak hingga menjadi sangat kering serta gersang.
Hingga nutrisi pada tanah mudah menguap. Selain itu, hujan bisa menyapu
sisa-sisa nutrisi dari tanah. Oleh sebab itu, semasa tanah sudah kehilangan
melimpah nutrisi, maka reboisasi akhirnya menjadi hal yang sulit lalu budidaya
di lahan tersebut menjadi tidak memungkinkan.
4.
Punahnya Keaneka Ragaman Hayati
Sekalipun
hutan hujan tropis cuma seluas 6% dari permukaan bumi, tetapi sekitar 80-90%
dari spesies ada dalam dalamnya. Akibat penebangan hujan pohon secara
besar-besaran, nyata sekitar 100 spesies hewan menurun setiap hari,
keanekaragaman hayati dari berbagai kota hilang dalam skala tidak kecil, banyak
mahluk hidup, teliti hewan maupun tumbuhan sudah lenyap dari muka bumi.
5. Eksploitasi Hutan di Dalam
Negri
Saat ini separuh dari Indonesia yang memiliki hutan, ini merepresentasikan penurunan signifikan dari luasnya hutan pada awalnya. Pembalakan liar yang dilakukan orang merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan.
Padahal sudah kita cari, hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menfasilitasi bahan pangan maupun petunjuk produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air flow. Alih fungsi hutan akhirnya menjadi lahan pertanian semakin merebak dari dulu hingga sekarang, demikian pula penebangan hutan semakin tak terkendali, teliti untuk memenuhi kebutuhan industri kayu, untuk bahan bagunan, bahan perkakas rumah tangga, maupun untuk bahan bakar.
Kita bisa menghitung berapa volume kayu untuk keseluruhan kebutuhan tadi, dan berapa dari luar Jawa yang masuk, dan berapa yang dihasilkan oleh Perhutani. Total hutan-hutan di Indonesia kini ini makin berkurang. Besar hutan hujan semakin menurun, mulai tahun 1960an semasa 82 persen luas negeri ditutupi oleh hutan hujan, menjadi 68 persen dalam tahun 1982, menjadi 53 persen di tahun 95, dan 49 persen saat ini.
Saat ini separuh dari Indonesia yang memiliki hutan, ini merepresentasikan penurunan signifikan dari luasnya hutan pada awalnya. Pembalakan liar yang dilakukan orang merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan.
Padahal sudah kita cari, hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menfasilitasi bahan pangan maupun petunjuk produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air flow. Alih fungsi hutan akhirnya menjadi lahan pertanian semakin merebak dari dulu hingga sekarang, demikian pula penebangan hutan semakin tak terkendali, teliti untuk memenuhi kebutuhan industri kayu, untuk bahan bagunan, bahan perkakas rumah tangga, maupun untuk bahan bakar.
Kita bisa menghitung berapa volume kayu untuk keseluruhan kebutuhan tadi, dan berapa dari luar Jawa yang masuk, dan berapa yang dihasilkan oleh Perhutani. Total hutan-hutan di Indonesia kini ini makin berkurang. Besar hutan hujan semakin menurun, mulai tahun 1960an semasa 82 persen luas negeri ditutupi oleh hutan hujan, menjadi 68 persen dalam tahun 1982, menjadi 53 persen di tahun 95, dan 49 persen saat ini.
6. Pemanasan Global
Deforestasi juga berdampak di pemanasan global. Pohon berperan dalam menyimpan karbondioksida yang kemudian digunakan untuk meraup karbohidrat, lemak dan healthy proteins yang membentuk pohon, pada biologi proses ini dianggap fotosintesis.
Ketika terjadi deforestasi, banyak pepohonan yang dibakar, ditebang, yang mengakibatkan lepasnya karbondioksida di dalamnya, situasi ini menyebabkan tingginya kadar karbondioksida yang terdapat pada atmosfir. Dengan melihat dampaknya yang sangat mengerikan, jadi pelestarian hutan perlu serta Harus segera dilaksanakan. Eksploitasi hutan yang terus menerus terjadi, berlangsung sejak dulu hingga sekarang tanpa dibarengi dengan penanaman kembali, mengakibatkan kawasan hutan menjadi rusak.
Deforestasi juga berdampak di pemanasan global. Pohon berperan dalam menyimpan karbondioksida yang kemudian digunakan untuk meraup karbohidrat, lemak dan healthy proteins yang membentuk pohon, pada biologi proses ini dianggap fotosintesis.
Ketika terjadi deforestasi, banyak pepohonan yang dibakar, ditebang, yang mengakibatkan lepasnya karbondioksida di dalamnya, situasi ini menyebabkan tingginya kadar karbondioksida yang terdapat pada atmosfir. Dengan melihat dampaknya yang sangat mengerikan, jadi pelestarian hutan perlu serta Harus segera dilaksanakan. Eksploitasi hutan yang terus menerus terjadi, berlangsung sejak dulu hingga sekarang tanpa dibarengi dengan penanaman kembali, mengakibatkan kawasan hutan menjadi rusak.
Ø
Pencemaran Udara
Pengertian pencemaran udara menurut Keputusan Menteri
Kesehatan RI nomor 1407 tahun 2002 mengenai Pedoman Pengendalian Dampak
Pencemaran Udara, Pencemaran udara adalah penurunan mutu udara sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya
diakibatkan oleh masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dari komponen lain ke
dalam udara ambien oleh kegiatan manusia. Pencemaran udara biasanya terjadi di
daerah padat industri dan kota-kota besar yang menghasilkan gas-gas berbahaya
yang dapat mengganggu kesehatan makhluk hidup.
Penyebab pencemaran udara di Indonesia sekitar lebih
dari 70% merupakan hasil emisi kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor
mengeluarkan zat-zat berbahaya yang dapat menimbulkan dampak negatif, baik
terhadap kesehatan manusia maupun terhadap lingkungan. Zat berbahaya tersebut
seperti timbal atau timah hitam (Pb), suspended
particulate matter (SPM), oksida nitrogen (NOx), hidrokarbon (HC), karbon
monoksida (CO), dan oksida fotokimia (Ox).
Kendaraan bermotor menyumbang hampir 100% timbal,
13-44% suspended particulate matter (SPM),
71-89% hidrokarbon, 34-73% NOx, dan hampir seluruh karbon monoksida (CO) ke
udara. Sumber utama debu berasal dari pembakaran sampah rumah tangga yang
mencakup 41% dari sumber debu di Jakarta. Sektor industri juga merupakan sumber
utama dari sulfur oksida. Di tempat-tempat padat di Jakarta konsentrasi timbal
bisa 100 kali dari ambang batas. Tingkat pencemaran udara di dunia sungguh mengkhawatirkan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 98% kota berpenduduk di atas
100.000 orang yang ada di negara dengan penghasilan rendah dan menengah tidak
memenuhi standar kualitas udara WHO. Sedangkan bagi negara dengan penghasilan
tinggi, jumlahnya menurun menjadi 52%.
Dampak langsung polusi udara adalah perubahan langsung
yang dialami seluruh dunia karena pemanasan global. Meningkatnya suhu di
seluruh dunia, meningkatkan permukaan laut dan menyebabkan pencairan es di
daerah yang lebih dingin dan gunung es. Akibatnya terjadi perpindahan bahkan
hilangnya habitat bagi sebagian spesies hewan. Spesies tanaman di daratan
maupun perairan juga ikut terkena dampak khususnya terhadap perubahan suhu. Polusi
udara yang parah juga dapat membentuk hujan asam. Hujan asam terjadi ketika
nitrogen oksida dan belerang terlarut dalam hujan. Akibat dari hujan asam cukup
mengkhawatirkan, yaitu dapat mematikan kehidupan akuatik ketika kadar air
menjadi asam. Pencemaran udara juga berdampak pada Penipisan lapisan ozon. Ozon
ada di stratosfer bumi dan berfungsi melindungi manusia dari sinar ultraviolet
(UV) yang berbahaya. Lapisan ozon yang menipis berakibat tembusnya sinar UV ke
bumi dan menyebabkan masalah kulit dan mata. Dampak dari pencemaran udara tidak
hanya dirasakan oleh lingkungan, tapi juga oleh manusia. Pertama, polusi udara
dapat menyebabkan gangguan pernapasan yang menyulitkan ketika bernapas. Polutan
di udara yang meningkat pun dapat mengakibatkan alergi dan masalah jantung.
Untuk menghadapi polusi udara, berikut ini beberapa
upaya yang dapat dilakukan:
1.
Gunakan moda transportasi
umum untuk mengurangi polusi.
2. Hemat energi dengan mengurangi penggunaan elektronik sehingga mengurangi
jumlah bahan bakar fosil yang akan dibakar.
3. Memahami konsep Reduce (mengurangi), Reuse (gunakan kembali) dan Recycle
(daur ulang).
4. Penggunaan energi bersih seperti matahari, angin dan panas bumi mulai
marak dewasa ini. Pemerintah berbagai negara berusaha mengajak warganya
menggunakan panel surya untuk menekan polusi udara.
5.
Gunakan perangkat hemat
energi sebab mengkonsumsi lebih sedikit listrik, menurunkan tagihan biaya dan
membantu menegurangi polusi.
Ø
Pencemaran Tanah
Tanah merupakan bagian penting dari lingkungan. Tanah
dapat mempengaruhi distribusi spesies tumbuhan dan habitat bagi beberapa
organisme. Selain itu, tanah juga turut andil dalam proses hidrologi baik
sebagai sumber ataupun tempat penyimpanan air di bumi. Namun sayangnya kondisi
tanah pada saat ini sudah banyak yang tercemar.
Pencemaran tanah didefinisikan sebagai keadaan
terkontaminasinya tanah dari polutan yang dapat mempengaruhi karakteristik
tanah baik secara fisik, kimia, ataupun biologisnya sehingga mengganggu
kehidupan makhluk hidup.
Adapun dampak yang ditimbulkan dari pencemaran tanah
adalah sebagai berikut.
§
Kesehatan, meliputi
1. Penyakit kulit
2. Penyumbatan otot
3. Gangguan sistem saraf pusat
4. Pencernaan -> keracunan makanan karena menggunakan produk tanaman
yang ditanam di tanah tercemar
5. Merusak fungsi hati dan ginjal -> timbal dan merkuri
§ Pertanian, meliputi
1. Menurunkan kesuburan tanah -> kadar nutrisi tanah
2. Meningkatkan erodibilitas (kepekaan terhadap erosi) -> akan lebih
mudah erosi
3. Menurunkan hasil pertanian -> mengganggu perekonomian
4. Meningkatkan salinitas tanah
§ Kontaminasi air, hal ini dikarenakan adanya zat berbahaya yang masuk ke
air tanah dan mencemari limpasan menuju danau, sungai, ataupun laut
§ Hujan asam, meliputi sulfur dan nitrogen yang bercampur dengan oksigen
sehingga membentuk natrium dioksida dan sulfur dioksida
Ø
Pencemaran Air
Air adalah sumber daya alam yang dibutuhkan manusia.
tanpa air yang bersih manusia tidak bisa minum, mandi, memasak, mencuci dan
lain sebagainya. Selain menjadi sarana kebutuhan manusia, air juga menjadi
tempat makhluk hidup jenis hewan atau tanaman berkembang biak. Celakanya, di
Indonesia kualitas kebersihan air semakin menurun dari tahun ke tahunnya. Pencemaran
air terjadi dimana-mana, hal ini disebabkan oleh perilaku manusia yang sering
membuang sampah ke sungai ataupun perusahaan-perusahaan industri yang membuah
limbah pabriknya ke aliran sungai. Mengkhawatirkan memang!
Pencemaran air adalah masuknya komponen, energi atau
zat tertentu ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga mengakibatkan
kualitas air turun sampai tingkat terentu dan tak bisa digunakan sesuai
peruntukannya. Pencemaran air terjadi di hulu sungai, sungai, danau dan juga
lautan. Sumber pencemaran air kebanyakan berasal dari sampah rumah tangga dan
juga limbah pabrik yang sengaja di buang ke wilayah perairan. Ciri-ciri air
yang tercemar dapat dilihat dari warna, bau dan juga rasanya. Selain itu juga
bisa diukur dari derajat keasaaman dan jumlah mikroorganisme dalam air. Namun,
untuk mengukur apakah air tercemar secara akurat, maka perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut.
Pencemaran air disebabkan oleh banyak sekali,
faktor-faktor penyebabnya tidak sama antara satu dengan yang lain, dalam hal
ini karakternya. Berikut dibawah ini beberapa faktor yang menjadi penyebabnya :
§
Kandungan nutriennya
mengalami peningkatan, menjurusnya kepada sesuatu yang dinamakan eutrofikasi.
§ Air kekurangan oksigen dalam jumlah yang banyak yang berdampak sangat
hebat pada ekosistem secara keseluruhan. Kurangnya oksigen yang ada di air
diakibatkan oleh sampah organik yang berasal dari air comberan. Inilah yang
pada akhirnya berakibat pada pencemaran air.
§ Oksigen yang banyak berkurang di dalam air yang mengakibatkan airnya
tercemar bisa diakibatkan oleh air limbah yang berisi beragam polutan hasil
dari industri-industri. Misalnya seperti minyak, nutrien, toksin organik, logam
berat dan padatan. Air yang berkurang oksigennya dalam jumlah yang banyak juga
disebabkan karena efek termal yang dimiliki oleh air limbah. Pembangkit
listrik, salah satunya yang paling banyak mengeluarkan air limbah.
§ Sungai Citarum yang dikotori atau dicemari oleh limbah yang berasal dari
beberapa pabrik yang berada di sekitarnya.
§ Sampah juga bisa mengakibatkan air tercemar.
§
Para nelayan yang biasa
menangkap ikan di tengah laut dengan memakai bahan peledak juga bisa menyebabkan
air laut tercemar.
Adapun beberapa dampak pencemaran air yang menjadi
akibat dari perilaku demikian misalnya kematian biota air, kerusakan rantai
makanan, timbulnya wabah penyakit, dan kerusakan ekosistem perairan.
§
Kematian Biota Air. Masalah
utama yang disebabkan oleh dampak pencemaran air adalah terbunuhnya kehidupan
yang tergantung pada badan air tersebut. Ikan, kepiting, burung camar dan
banyak hewan lain terbunuh karena adanya polutan berbahaya yang meracuni
habitat mereka. Contoh sederhana dari dampak ini adalah hilangnya populasi ikan
di badan sungai daerah perkotaan. Jika kamu tinggal di kota, coba perhatikan
sungai di tempat tinggalmu. Adakah ikan-ikan besar yang berenang di sana?
§ Kerusakan Rantai Makanan. Dampak pencemaran air juga merusak tatanan
rantai makanan alami yang selama ini berlangsung dalam ekosistem air. Polutan
seperti timbal yang dimakan oleh ikan kecil, akan terbawa pada tingkat trofik
selanjutnya. Ikan-ikan besar, kerang, dan tingkat trofik di atasnya juga akan
ikut merasakan dampak dari polutan yang dimakan oleh si ikan kecil.
§ Wabah Penyakit. Kerusakan rantai makanan pada tahap selanjutnya akan
berdampak pada manusia. Ya, produk-produk dari badan air yang tercemar yang
dikonsumsi manusia akan mengakibatkan pada mewabahnya beberapa jenis penyakit.
Wabah penyakit hepatitis bisa timbul akibat konsumsi makanan laut yang teracuni
polutan, wabah kolera timbul karena pengolahan air minum yang buruk dari sumber
perairan yang tercemar, dan masih banyak lagi.
§ Kerusakan Ekosistem. Dampak pencemaran air pada tahap selanjutnya akan
terjadi pada ekosistem. Pencemaran air mengakibatkan kerusakan ekosistem yang
berarti interaksi antar makhluk hidup di suatu tempat akan berubah. Banyak daerah yang sekarang jadi terkena
pencemaran air karena kelalaian manusia dalam menjaga kelestarian
lingkungannya, dan di masa yang akan datang daerah-daerah yang tercemar ini
tentu akan membuat manusia mengalami banyak kesulitan.
§ Timbulnya Endapan, Koloid dan Bahan Terlarut : Endapan, koloid dan bahan
terlarut berasal dari bahan-bahan buangan industri, obat-obatan, dan pupuk
pertanian. Bahan tersebut dapat menghalangi cahaya matahari ke perairan
sehingga proses fotosintesis tumbuhan air terganggu. Jika bahan industri berupa
logam berat, seperti air raksa, kadmium, dan timbel, maka logam tersebut dapat
diserap oleh tumbuhan air. Di dalam tubuh tumbuhan, logam tersebut tidak dapat
diuraikan dan menumpuk di dalam jaringan lemak tubuh.
§ Perubahan Tingkat Keasaman (pH) : Tingkat keasaman (pH) optimal untuk
kehidupan organisme antara 6,5-7,5. Limbah industri, rumah tangga, dan pertanian
di perairan akan memengaruhi konsentrasi ion-ion hidrogen sehingga pH air akan
berubah. Mungkin di atas 7,5 atau dibawah 6,5. Hal ini akan mengganggu
kehidupan organisme akuatik.
§
Perubahan Warna, Bau, dan
Rasa : Syarat air yang dapat dimanfaatkan manusia adalah tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak berasa. Dengan adanya buangan limbah industri yang terlarut
dalam air maka air di perairan menjadi berwarna, berbau, dan berasa. Sering
kali limbah industri yang berwarna dan berbau itu mengandung bahan-bahan yang
berbahaya bagi organisme akuatik. Selain itu, bau juga dapat menimbulkan
ketidaknyamanan bagi orang yang tinggal di sekitar perairan yang tercemar.
C. Cara Mencegah Kerusakan
Lingkungan
Mencegah kerusakan alam adalah tanggung jawab kita
semua. Alam yang indah ini perlu kita cintai, karena alam merupakan ciptaan
Tuhan yang tiada bandingnya dan tidak ada gantinya. Dengan menjaga alam dengan
baik dan tidak semena-mena adalah perilaku yang mulia sekali. Alam perlu dijaga
dan jangan sampai merusaknya, merusak alam merupakan tidakan yang tercela
karena akan mengakibatkan dampak yang buruk dikemudian hari.
Alam ini begitu indah untuk semua manusia di bumi dan
sebagai sumber kekayaan di bumi kita. Namun pada kenyataanya banyak manusia di
bumi ini memanfaatkan kekayaan alam dengan sangat serakahnya. Banyak sebagian
orang yang egois dengan memanfaatkan alam untuk kebutuhan industry mereka
dengan menebagi pohon secara liar. Hanya demi kepentingan ekonomi, mereka
sampai lupa dengan alam yang perlu dijaga dan dilestarikan. Karena keserakahannya
kepada alam dan tidak peduli pada kelestarian alam sekitar.
Mencintai alam dengan sepenuh hati kita merupakan
salah satu tugas yang sangat penting. Tuhan menciptakan alam semesta ini yang
begitu indahnya untuk makhluk di bumi ini. Dengan mencintai alam maka kita akan
peduli dengan lingkungan alam sekitar kita. Segala kebutuhan dan keperluan
hidup makhluk hidup di dunia ini adalah dari alam. Maka dari itu alam harus
dijaga kelestariannya supaya kebutuhan hidup makhluk hidup yang ada di bumi
kita ini terpenuhi. Berikut ini cara mencegah kerusakan alam yang dapat
dilakukan.
1.
Reboisasi
Hutan di berbagai negara menjadi paru-paru dunia. Jika
ada hutan yang dirusak maka beberapa negara lain juga akan mendapatan efek
tersebut. Tentunya yang akan menerima pertama akibatnya yaitu negara yang sudah
merusak lingkungannya sendiri. Untuk itu jangan pernah merusak hutan yang ada.
Jika and ingin menebang pohon, maka anda harus memiliki sikap tebang pilih dan
menanam benih untuk pohon yang baru.
2.
Bioremidiasi
Limbah tidak hanya terjadi di industri saja, ada juga
limbah rumah tangga. Tapi, yang sering menyebabkan efek yang terasa adalah
limbah industri. Untuk itu suatu industri haruslah mengetahui apa itu
bioremidiasi. Terutama untuk industri yang mengeluarkan banyak limbah berbahaya
berupa zat-zat toksik. Dampaknya tidak hanya mencari lingukungan saja, tapi
bisa mengganggu kesehatan masyarakat di daerah sekitar.
Bioremidiasi ini yaitu pemanfaatan mikroba ataupun
tanaman dari kontaminasi. Jadi limbah yang akan dibuang harus di bersihkan
dahulu kontaminasinya. Jadi dengan adanya bioremidiasi ini limbah yang akan
dibuang tidak menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan.
3.
Rehabilitasi Lahan Dan Hutan
Dalam Undang undang No. 41/1999 tentang Kehutanan
pasal 40 disebutkan bahwa rehabilitasi hutan dan lahan dimaksudkan untuk
memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga
daya dukung, produktivitas, dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga
kehidupan tetap terjaga. Rehabilitasi
hutan dan lahan diselenggarakan melalui kegiatan reboisasi, penghijauan, pemeliharaan, pengayaan tanaman, atau
penerapan teknik konservasi tanah secara vegetatif dan sipil teknis, pada lahan
kritis dan tidak produktif (pasal 41 ayat (1)).
Kegiatan rehabilitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan di
semua hutan dan kawasan hutan kecuali cagar alam dan zona inti taman nasional.
Adanya rehabilitasi ini juga menjadi salah satu upaya
untuk mengembalikan lahan secara ekologis. Rehabilitasi ini juga menjadi upaya
untuk mengembalikan lingkungan fisik untuk bisa di fungsikan lagi. Tanggung
jawab yang membuat rehabilitasi ini adalah pengusaha yang sudah melakukan
penambangan di lahan tersebut. Jika hal ini tidak dilakukan, maka tanah akan
menjadi tandus dan mati.
4.
Reklamasi Pantai
Reklamasi pantai merupakan kegiatan pemulihan pantai
untuk menyelamatkan lahan yang ktitis dan mati untuk menjadi lahan yang lebih
produktif. Adanya lahan kritis dikarenakan ulah penambangan pasir yang
dilakukan oleh manusia. Nah dengan reklamasi pantai dan penanaman tembakau ini
menjadi Cara Menanggulangi Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Ulah Manusia. Jika
di perhitungkan antara penambangan pasir dan biaya yang dibutuhkan untuk
reklamasi pantai tidaklah seberapa. Justru lebih banyak biaya yang digunakan
untuk mereklamasi pantai.
Apa saja 4R itu? Reduce, Reuse, Recycle dan juga
Replant. Prinsip ini berguna untuk menaggulangi adanya bencana banjir yang
sering terjadi. Apa maksud dari prinsip tersebut? Yang pertama yaitu Reduce
yaitu mengurangi pemakian barang yang tidak berguna. Reuse yaitu memakai ulang
barang yang masih bisa digunakan. Recycle yaitu mendaur ulang barang ataupun
sampah untuk menjadi barang yang berguna. Replant yaitu menimbun sampah organik untuk dijadikan
kompos. Dengan menggunakan prinsip tersebut diharapkan sampah yang ada di
berbagai daerah dikurangi dengan kesadaran masing-masing masyarakat.
Mari
Kita Rawat Lingkungan
Demikian tadi beberapa cara yang bisa anda lakukan
untuk menanggulangi kerusakan lingkungan yang terjadi. Lahan ataupun daerah
yang sudah terkena bencana, jika tidak segera dilakukan penanggulangan, maka
akan terjadi bencana yang sama dari sebelumnya. Bahkan bisa lebih parah dari
sebelum-sebelumnya. Untuk itu jaga dan rawatlah lingkungan anda.
Mari
Kita Rawat Lingkungan
Demikian tadi beberapa cara yang bisa anda lakukan
untuk menanggulangi kerusakan lingkungan yang terjadi. Lahan ataupun daerah
yang sudah terkena bencana, jika tidak segera dilakukan penanggulangan, maka
akan terjadi bencana yang sama dari sebelumnya. Bahkan bisa lebih parah dari
sebelum-sebelumnya. Untuk itu jaga dan rawatlah lingkungan anda.
Belakangan ini, dunia dikejutkan dengan adanya virus
corona. Infeksi virus corona pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada
akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar
ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan
dan menjadi pandemi global.
Wajah dunia saat ini berubah setelah wabah virus
corona menyebar. Jalanan di berbagai kota dunia yang biasanya ramai dengan
manusia yang menjalankan kegiatan sehari-harinya, kini sepi seakan tak
berpenghuni. Sejumlah negara yang kewalahan menanggulangi penyebaran virus
corona memberlakukan penguncian atau lockdown, di antaranya China, Italia,
Inggris, dan Malaysia.
Di Indonesia sendiri diberlakukan pembatasan Sosial
Berskala Besar atau PSBB. Pemberlakuan PSBB ternyata memiliki dampak positif
terhadap kondisi udara di berbagai wilayah seperti kondisi langit-langit di
Jakarta yang berwarna biru cerah, bahkan, kita dapat melihat pemandangan gunung
yang biasanya jarang terlihat. Pandemi yang terjadi ini seakan memberitahukan
kepada kita semua untuk lebih memperhatikan kondisi alam disekitar kita. Mari
kita rawat bumi ini dengan baik untuk membuktikan bahwa kita sebagai manusia
adalah makhluk bijaksana yang dapat mendatangkan hal positif untuk bumi, alam,
dan isinya.
Terima
Kasih
Komentar
Posting Komentar